Ngga kerasa udah Desember dan sebentar lagi taun baru. Ngga tau apa yang bakalan menanti disana. Kadang kalo aku ngerasa hidup aku begitu nyaman, aku ngga pengen waktu berjalan. Berandai2x kalau sedetik bisa menjadi seminggu atau bahkan setaun. Tapi waktu terus berjalan, begitu juga hidup.
Setiap orang pasti pernah mengalami perubahan dalam hidup. Dan terkadang hal2x seperti ini ngga bisa ditebak dan ngga bisa dihindari. Jujur aku benci perubahan, aku benci adaptasi. Mungkin ini karena aku sering ngerasa ngga rela kalau harus keluar dari zona nyaman-ku (istilah2x orang jaman sekarang).
Aku inget waktu pertama kali harus tinggal sendiri di lingkungan baru tanpa ada satu orangpun yang aku kenal sebelumnya kecuali si cece. Ngga ada lagi pulang dari sekolah bisa langsung makan, ngga ada lagi yang nganterin kesana-sini, ngga ada lagi temen yang bisa aku telpon cuman sekedar ngerumpi dimalam hari, ngga ada lagi cemilan didapur, ngga ada lagi tambahan uang jajan diam2x kalo lagi pas butuh dan ngga ada yang ngajakin aku jalan2x di hari minggu. Mungkin aku terlalu polos, aku cuma anak ingusan umur 12 tahun yang lepas dari kandang dan sedang berjalan di hutan belantara.
Jangan bayangkan hutan belantara itu negri dongeng, yang ada juga jalanan berbatu, gunung terjal, hujan badai dan binatang buas serta pemandangan yang juga luar biasa indah. Dan semuanya ini wajib untuk dilewati dan dihadapi sekaligus dinikmati. Karena ada kalanya sesuatu hanya datang sekali seumur hidupmu, sama seperti bintang jatuh yang tidak akan terluang ditempat yang sama.
Tapi ternyata memang benar kata pepatah : kita bisa karena biasa. Dan sedikit2x insting naluriah untuk survive tumbuh dengan sendirinya, walaupun tak selamanya berhasil. Dan mungkin karena ini di hutan, aku terkadang aku juga jadi ikut2xan liar mencontoh tingkah laku binatang yang ada. Tapi namanya manusia tetep manusia dan harus kembali jadi manusia.
Berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Berdebar-debar karena pengalaman baru, khawatir dan cemas akan hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Tapi tetap aku ngga bisa berdiri terus ditempat yang sama dan harus teru maju. Walaupun terkadang kaki rasanya berat, tapi tetap harus melangkah untuk sesuatu yang ada didepan. Meninggalkan semua pemandangan indah dibelakang. Tapi bukan berarti melupakannya, coz semua itu ibarat album foto yang sudah tersusun rapi di memori otakku.
Tidak semua foto aku simpan rapi didalam album, ada beberapa yang aku sobek2x, aku taruh begitu saja atau bahkan aku bawa terus didalam saku. Kalau tak ingin mengenang, ya lupakan saja...penuhi album yang sekarang dengan foto2x baru sampai kau lupa pernah memiliki foto lama itu.
Aku berterima kasih untuk setengah perjalanan hidup di hutan belantara ini. Masih banyak tempat baru yang menanti. Biarlah pejalanan yang lalu tetap hanya didalam album, karena aku tak ingin mencari yang lalu lagi.
Buat dia yang membukakan pintu dunia luarku :
Pa-Ma, setengah hidupku udah aku lewati diluar sini. Jangan khawatir karena aku masih baik2x saja kog. Tapi nanti kalau sudah saatnya pulang aku pasti akan pulang.^^ Mungkin aku ngga pernah bisa jadi anak yang seumur hidupnya ada di dekat kalian berdua, tapi jangan pernah menyesal ya, karena pernah ngelahirin aku. Semua doa-mu membuat kita dekat, walaupun beribu2x kilometer jauhnya. Dan lihat sekarang! Aku sudah bisa mulai berdiri sendiri, walau baru sebentar. Aku bangga karena aku anak kalian, karena kalau bukan aku ngga akan bisa jadi aku yang sekarang. Maafin juga anakmu yang durhaka ini karena selalu membuat kalian cemas dan kerepotan. Tapi aku tau Dia sudah memberi jatahnya untuk kalian dan juga nantinya bagianku untuk membalas budi.
~I miss U (mom n' dad)~
Setiap orang pasti pernah mengalami perubahan dalam hidup. Dan terkadang hal2x seperti ini ngga bisa ditebak dan ngga bisa dihindari. Jujur aku benci perubahan, aku benci adaptasi. Mungkin ini karena aku sering ngerasa ngga rela kalau harus keluar dari zona nyaman-ku (istilah2x orang jaman sekarang).
Aku inget waktu pertama kali harus tinggal sendiri di lingkungan baru tanpa ada satu orangpun yang aku kenal sebelumnya kecuali si cece. Ngga ada lagi pulang dari sekolah bisa langsung makan, ngga ada lagi yang nganterin kesana-sini, ngga ada lagi temen yang bisa aku telpon cuman sekedar ngerumpi dimalam hari, ngga ada lagi cemilan didapur, ngga ada lagi tambahan uang jajan diam2x kalo lagi pas butuh dan ngga ada yang ngajakin aku jalan2x di hari minggu. Mungkin aku terlalu polos, aku cuma anak ingusan umur 12 tahun yang lepas dari kandang dan sedang berjalan di hutan belantara.
Jangan bayangkan hutan belantara itu negri dongeng, yang ada juga jalanan berbatu, gunung terjal, hujan badai dan binatang buas serta pemandangan yang juga luar biasa indah. Dan semuanya ini wajib untuk dilewati dan dihadapi sekaligus dinikmati. Karena ada kalanya sesuatu hanya datang sekali seumur hidupmu, sama seperti bintang jatuh yang tidak akan terluang ditempat yang sama.
Tapi ternyata memang benar kata pepatah : kita bisa karena biasa. Dan sedikit2x insting naluriah untuk survive tumbuh dengan sendirinya, walaupun tak selamanya berhasil. Dan mungkin karena ini di hutan, aku terkadang aku juga jadi ikut2xan liar mencontoh tingkah laku binatang yang ada. Tapi namanya manusia tetep manusia dan harus kembali jadi manusia.
Berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Berdebar-debar karena pengalaman baru, khawatir dan cemas akan hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Tapi tetap aku ngga bisa berdiri terus ditempat yang sama dan harus teru maju. Walaupun terkadang kaki rasanya berat, tapi tetap harus melangkah untuk sesuatu yang ada didepan. Meninggalkan semua pemandangan indah dibelakang. Tapi bukan berarti melupakannya, coz semua itu ibarat album foto yang sudah tersusun rapi di memori otakku.
Tidak semua foto aku simpan rapi didalam album, ada beberapa yang aku sobek2x, aku taruh begitu saja atau bahkan aku bawa terus didalam saku. Kalau tak ingin mengenang, ya lupakan saja...penuhi album yang sekarang dengan foto2x baru sampai kau lupa pernah memiliki foto lama itu.
Aku berterima kasih untuk setengah perjalanan hidup di hutan belantara ini. Masih banyak tempat baru yang menanti. Biarlah pejalanan yang lalu tetap hanya didalam album, karena aku tak ingin mencari yang lalu lagi.
Buat dia yang membukakan pintu dunia luarku :
Pa-Ma, setengah hidupku udah aku lewati diluar sini. Jangan khawatir karena aku masih baik2x saja kog. Tapi nanti kalau sudah saatnya pulang aku pasti akan pulang.^^ Mungkin aku ngga pernah bisa jadi anak yang seumur hidupnya ada di dekat kalian berdua, tapi jangan pernah menyesal ya, karena pernah ngelahirin aku. Semua doa-mu membuat kita dekat, walaupun beribu2x kilometer jauhnya. Dan lihat sekarang! Aku sudah bisa mulai berdiri sendiri, walau baru sebentar. Aku bangga karena aku anak kalian, karena kalau bukan aku ngga akan bisa jadi aku yang sekarang. Maafin juga anakmu yang durhaka ini karena selalu membuat kalian cemas dan kerepotan. Tapi aku tau Dia sudah memberi jatahnya untuk kalian dan juga nantinya bagianku untuk membalas budi.
~I miss U (mom n' dad)~
separuh perjalanan hidup elmo penuh suka dan duka
ReplyDeletesama, separuh perjalanan hidup ada suka dan dukanya hahahaha
ReplyDelete@all: wakakaka....aku kog malu ya baca postingan kek gini huhuhu...*berniat menghapus*
ReplyDelete